Cara memilih saham yang bagus di Bursa Efek Indonesia

Cara memilih saham yang bagus di Bursa Efek Indonesia

Saham dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang saat ini diminati oleh para investor muda, kendatipun memiliki resiko yang cukup tinggi. Banyak sekali anak muda yang meramaikan trend untuk nabung saham, namun sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan pengetahuan dan kedewasaan dalam memilih saham apa yang layak untuk mereka miliki. Setelah sebelumnya kita membahas tentang Cara memulai investasi saham di Bursa Efek Indonesia, kali ini Ginicaranya akan membagikan cara bagaimana memilih saham yang bagus di Bursa Efek Indonesia. Cara yang akan kami bahas diisini yaitu mengacu pada analisis fundamental, sebuah analisis dasar yang harus dikuasai oleh para investor pemula. Langsung saja, berikut parameter untuk memilih saham berdasarkan analisis fundamental. Let’s go.

Market Capitalisation atau Kapitalisasi Pasar

Hal pertama yang wajib anda ketahui dalam memilih saham adalah kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar sebuah perusahaan menggambarkan nilai nilai total dari suatu perusahaan. Kapitalisasi pasar dihitung dari harga saham perusahaan dikalikan dengan jumlah lembar saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian, kecenderungan orang akan memilih memiliki saham perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar karena menunjukan bahwa perusahaan tersebut menjadi salah satu market leader di sektornya. Selain itu, saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar cenderung bersifat liquid atau mudah untuk diperjual belikan. Untuk melihat Kapitalisasi pasar sebuah saham, anda bisa melihat portofolio atau laporan keuangan perusahaan terkait yang sudah ada di website Bursa Efek Indonesia.

Kenali PER (Price to earnings ratio) dan PBV (Price to book value) saham

Nilai PER (Price to earnings ratio) didapatkan dari dari harga saham dibagi earning per share (EPS). Dengan kata yang lebih sederhana, PER merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan. Dengan mengtahui PER, kita dapat melihat apakah sebuah saham memiliki harga yang wajar, atau tidak. Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tersebut. Beberapa sumber mengatakan bahwa saham dengan nilai PER diatas 20 sudah masuk kedalam kategori saham yang mahal. Nilai PER 20 menunjukan bahwa harga saham tersebut adalah 20 kali laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Nah nilai PER ini akan terus berubah seiring dengan perubahan harga saham yang beredar di pasar saham. Meskipun sebuah perusahaan memiliki nilai PER yang tinggi, kita tidak bisa menjudge bahwa saham perusahaan itu jelek, justru banyak saham perusahaan yang memiliki performa bagus, nilai PER nya juga tinggi. Jadi PER disini hanya digunakan untuk melihat seberapa mahal harga sahamnya.

Selanjutnya yaitu PBV (Price to book value). PBV merupakan rasio valuasi untuk menilai mahal atau murahnya sebuah saham dengan membandingkan antara harga saham dengan nilai buku perusahaan. Pada dasarnya, PBV sama saja dengan PER, bedanya adalah PER berfokus pada laba bersih, sedangkan PBV berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. PBV dihitung dari hasil pembagian total ekuitas dengan jumlah saham yang beredar. Kita bisa melihat harga sebuah saham mahal dengan membandingkan PBV sebuah saham dengan tahun sebelumnya, atau dengan saham perusahaan lain disektor yang sama.

Melihat berdasarkan Dividend Yields

dividend merupakan sejumlah dana yang dibayar secara teratur dari perusahaan kepada pemilik saham berdasarkan keuntungan atau cadangan. Perlu dicatat bahwa tidak semua perusahaan membagikan dividend kepada para pemegang sahamnya. Jika anda berencana untuk mendapatkan pendapatan pasif dari dividend, anda bisa melihat saham-saham yang memberikan dividend besar kepada para pemilik sahamnya. Besarnya dividend yields dapat anda lihat pada laporan keuangan yang ada di website Bursa Efek Indonesia.

Melihat ROE (Return on Equity)

Secara sederhana, ROE merupakan perhitungan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan ekuitas yang sudah diinvestasikan oleh pemegang saham untuk menghasilkan laba bersih. ROE dihitung dari hasil pembagian laba bersih dengan ekuitas. Dengan membandingkan ROE sebuah perusahaan dalam 5-10 tahun terakhir, kita bisa melihat pertumbuhan sebuah perusahaan secara signifikan. Dengan kata lain, sebuah saham yang memiliki prospek bagus akan memperlihatkan nilai ROE yang terus meningkat.

Demikian beberapa parameter dalam analisis fundamental yang bisa anda gunakan untuk menentukan saham mana yang bagus untuk anda miliki. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk anda.